BMM3107


BAB 8 - SEJARAH ALIRAN LINGUISTIK
Disusun oleh :Widhayat Arif M. (1402408336)
LINGUISTIK TRADISIONAL
Dalam pendidikan formal ada istilah kata tata bahasa tradisional dan tata bahasa structural. Kedua jenis tata bahasa ini banyak dibicarakan orang sebagai 2 hal yang bertentangan.Tata bahasa tradisional menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantic sedangkan tata bahasa structural berdasarkan struktur atau cirri-ciri formal yang ada dalam suatu bahasa tertentu.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional dari zaman per zaman, mulai zaman Yunani sampai masa menjelang munculnya linguistic modern di sekitar akhir abad ke-19.
  • Liguistik Zaman Yunani
Masalah pokok kebahasaan yang menjadi pertentangan para linguis waktu itu adalah pertentangan antara fisis dan nomos, dan pertentangan antara analogi dan anomaly.
Para filsuf Yunani mempertanyakan, apakah bahasa itu bersifat alami (fisis) atau bersifat konvensi (nomos). Bersifat alami maksudnya bahasa itu mempunyai asal – usul, sumber dalam prinsip – prinsip abadi dan tidak dapat diganti di luar manusia itu sendiri.
Bahasa bersifat konvensi maksudnya, makna-makna kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisi atau kebiasaan yang mempunyai kemungkinan bisa berubah.
Pertentangan analogi dan anomaly menyangkut masalah bahasa itu sesuatu yang teratur dan tidak teratur. Kaum analogi antara lain, Plato dan Aristoteles, berpendapar bahwa bahasa itu bersifat teratur, karena itulah orang dapat menyusun tata bahasa. Sebaliknya, kelompok anomaly berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur.
Dari studi bahasa pada zaman Yunani ini kita mengenal nama beberapa kaum atau tokoh yang mempunyai peranan besar dalam studi bahas ini.
Kaum Sophis
Salah seorang kaum Sophis, yaitu Protogores, membagi kalimat menjadi kalimat narasi, kalimat Tanya, kalimat jawab, kalimat perintah, kalimat laporan, doa, dan undangan.
Plato (429 – 347 S.M.)
Plato yang hidup sebelum abad masehi itu dalam study bahasa terkenal, antara lain, karena :
a) Dia memperdebatkan analogi da anomaly dalam bukunya Dialoog.
b) Dia menyodorkan batasan bahasa.
c) Dialah orang yang pertama kali membedakan kata dalam onoma dan rhema.
Aristoteles ( 384 – 322 S.M. )
Aristoteles adalah seorang murid plato. Dalam study bahasa dia terkenal, antara lain, karena :
a) Dia menambahkan satu kelas kata lagi yang dibuat gurunya, Plato, yaitu dengan syndesmoi.
b) Dia membedakan jenis kelamin kata ( atau gender ) menjadi tiga, yaitu maskulin, feminin, dan neutrum.
Kaum Stoik
Kaum Stoik terkenal, antara lain, karena :
a) Mereka membedakan study bahasa secara logika dan study bahasa secara tata bahasa.
b) Mereka menciptakan istilah – istilah khusus untuk study bahasa.
c) Mereka membedakan 3 komponen utama dari study bahasa.
d) Mereka membedakan legein.
e) Mereka membagi jenis kata menjadi 4, yaitu kata benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron.
f) Mereka membedakan adanya kata kerja komplit dan kata kerja tak komplit, srta kata kerja aktif dan kata kerja pasif.
Kaum Alexandrian
Kaum Alexandrian menganut paham analogi dalam study bahasa. Dari mereka kita mewarisi sebuah buku tata bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax. Buku inilah yang kemudian dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya.
  • Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman Romawi dapat dianggap kelanjutan dari zaman Yunani. Tokoh pada zaman Romawi yang terkenal, antara lain, Varro ( 116 – 27 S.M. ) dengan karyanya De Lingua Latina dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
Varro dan De Lingua Latina
Dalam buku De Lingua Latina masih juga memperdbatkan masalah analogi dan anomaly seperti pada zaman Stoik di Yunani. Buku ini dibagi dalam bidang – bidang etimologi dan morfologi..
a) Etimologi, adalah cabang Linguistik yang menyelidiki asal – usul kata beserta artinya.
b) Morfologi, adalah cabang linguistic yang mempelajari kata dan pembentukannya.
Mengenai deklinasi, yaitu perubahan bentuk kata, Varro membedakan adanya 2 macam deklinasi, yaitu deklinasi naturalis dan deklinasi voluntaris.
a) Deklinasi naturalis, adalah perubahan yang bersifa alamiah, sebab perubahan itu dengan sendirinya dan sudah berpola.
b) Deklinasi voluntaris, adalah perubahan yang terjadi secara morfologis, bersifat selektif dan manasuka.
Institutiones Grammaticae atau Tata Bahasa Priscia
Beberapa segi yang patut dibicarakan dalam buku ini antara lain :
a) Fonologi
b) Morfologi
c) Sintaksis
Zaman Pertengahan
Dari zaman pertengahan ini yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain :
a) Kaum Modistae,masih membicarakan pertentangan antara fisis dan nomos dan pertentangan antara analogi dan anomaly.
b) Tata Bahasa Spekulstiva, merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa latin ke dalam filsafat skolastik.
c) Petrus Hispanus, bukunya berjudul Summulae Logicales.
Zaman Renaisans
Dianggap sebagai pembukaan abad pemikiran abad modern. Ada 2 hal yang perlu dicatat : (1) Selain menguasai bahasa Latin, sarjana – sarjana pada waktu itu juga menguasai bahasa Yunani, bahasa Ibrani dan bahasa Arab. (2) Selain bahasa Yunani, Latin, Ibrani dan Arab, bahasa –bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam bentuk pembahasan, penyusunan tata bahasa, dan malah j8ga perbandingan.
  • Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Ferdinand de Saussure dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern. Masa antara lahirnya Linguistik Modern dengan masa berakhirnya zaman renainsans ada satu tonggak yang sangat penting dalam sejarah studi bahasa. Mengenai Linguistik tradisional di atas, maka scara singkat dapat dikatakan, bahwa :
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran dengan bahasa tulisan.
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-patokan dari bahasa lain.
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara preskriptif, yakni benar atau salah.
d) Persoalan kebahasaan sering kali dideskripsikan dengan melibatkan logika.
e) Penemuan-penemuan atau kaidah-kaidah terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan.
LINGUISTIK STRUKTURALIS
Ferdinand de Saussure
Dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern berdasarkan pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de Linguistique Generale. Buku tersebut sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai konsep :
a) Telaah sinkronik dan diakronik. Telaah sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa dalam kurun waktu tertentu saja. Sedangkan telaah diakronik adalah telaah bahasa sepanjang masa, atau sepanjang bahasa itu digunakan oleh para penuturnya.
b) La Langue dan La Parole. Yang dimaksud La Langue adalah keseluruhan system tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak. Sedangkan La Parole adalah pemakaian atau realisasi Langue oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa.
c) Signifiant dan Signifie. Significant adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam pikiran kita. Sedangkan Signifie adalah pebgertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita.
d) Hubungan Sintagmatik dan Paradigmatik. Hubungan Sintagmatik adalah hubungan diantara unsure-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. Sedangkan hubungan paradigmatic adalah hubungan antara unsure-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsure-unsur sejenis yang tidak uerdapat dalam tuturan yang bersangkutan. 
Aliran Praha
Aliran Praha terbentuk pada tahun 1926 atas prakarsa salah sorang tokohnya, yaitu Vilem mathesius (1882-1945).Dalam bidang Fonologi aliran Praha inilah yang pertama-tama membedakan dengan tegas akan fonetik dan fonologi. Aliran Praha ini juga memperkenalkan dan mengembangkan suatu istilah yang disebut morfonologi, bidang yang meneliti struktur fonologis morfem. Dalam bidang sintaksis, Vilem Mathesius mencoba menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional. Menurut pendekatan ini kalimat dapat dilihat dari struktur formalnya dan juga dari stuktur informasinya yang terdapat dalam kalimat yang bersangkutan. Struktur informasi menyangkut unsure tema dan rema. Tema adalah apa yang dibicarakan, sedangkan rema adalah apa yang dikatakan mengenai tema.
Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahir di Denmark. Tokohnya, antara lain, Louis Hjemslef (1899-1965), yang meneruskan ajaran Ferdinand de Sausure. Menurut Hjemslev teori bahasa haruslah bersifat sembarang saja, artinya harus merupakan suatu system deduktif semata-mata. Teori itu harus dapat dipakai secara tersendiri untuk dapat memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang timbul dari premis-premisnya. Hjemslev menganggap bahasa itu mengandung dua segi, yaitu segi ekspresi dan segi isi.
Aliran Firthian
Nama John R. firth (1890-1960) guru besar pada Universitas London sangat terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi. Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis. Ada tiga macam pokok prosodi:
a) Prosodi yang menyangkut gabungan fonem,
b) Prosodi yang terbentuk oleh sendi atau jeda,
c) Prosodiyang realisasi fonetinya melampaui satuan yang lebih besar daripada fonem – fonem suprasegmental.
Firth juga terkenal dengan pandangannya mengenai bahasa. Firth berpendapat bahwa bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis. 
Linguistic Sistemik
Nama aliran linguistic sistemiktidak dapat dilepaskan dari nama M.A.K. Halliday yaitu salah seorang murid firth yag mengembangkan teori firth mengenai bahasa, khususnya yang berkenaan denga segi kemasyarakatan bahasa.
Pokok-pokok pandangan sistemik linguistic adalah
1. SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyrakatan bahasa.
2. SL memandang bahasa sebagai pelaksana
3. SL lebuh mengutamakan pemerian cirri-ciri bahasa tertentu beserta fariasi-fariasi
4. SL mengenal adanyagradasi atau kontinum.
5. SL, menggambarkan tiga tataran utama bahasa sebagai berikut :
SUBSTANSI

FORMA

SITUASI
Substansi fonik
Substansi grafis
Fonologi
grafologi
Leksis
gramatika
konteks
Tesis
Situasi
Langsung
Situasi luas
Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Aliran ini berkembang pesat di Amerikapada tahun tiga puluhan dan lima puluhan. Faktor yang menyebabkan :
1. Pada masa itu linguis di Amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa Indian yang belum diperikan.
2. Sikap Bloomfield yang menolak mentalistik sejalan dengan iklim fisafat yang berkembang pada masa itu di amerika, yaitu filsafat behaviorisme.
3. Diantara linguis-linguis itu ada hubungan yang baik.
Aliran strukturalis yang dikembangkan bloomfield dengan para pengikutnya sering juga disebut aliran taksonomi, dan aliran Bloomfieldian atau post-Bloomfieldian. Karena bermula atau bersumber pada gagasan Bloomfield. Disebut aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasi unsure-unsur bahasa berdasarkan hubungan hirarkinya.
Aliran Tagmemik
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem. Yang dimaksud dengan Tagmem adalah korelasi antara fungsi gramatikal atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling dipertukarakn untuk mengisi slot tersebut.
Satuan dasar sintaksis itu, yaitu tagmem, merupakan suatu system sel-empat-kisi, yang dapat digambarkan sebagai gbagan berikut :
Fungsi
Kategori
Peran
Kohesi
LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN–ALIRAN SESUDAHNYA
TataBahasa Transformasi
Dalam buku Noam Chomsky yang berjudul Syntatic Structure pada tahun 1957, dan dalam buku Chomsky yang kedua yang berjudul Aspect of the Theory of Syntax pada tahun 1965. mengembangkan model tata bahasa yaitu transformational generative grammar, dalam bahasa Indonesia dsebut tata bahasa transformasi atau bahasa generatif. Tujuan penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna maka haruslah dapat menggambarkan bunyi dan arti dalam bentuk kaidah – kaidah yang tepat dan jelas. Syarat untuk memenuhi teori dari bahasa dan tata bahasa yaitu :
  1. kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat – buat.
  2. tata bahasa tersebut terus berbentuk sedemikian rupa, sehingga satuan atau istilah tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja dan semuanya ini harus sejajar dengan teori linguistic tertentu.
Konsep language dan paroleh dari de sausure, Chomsky membedakan adanya kemampuan (kompeten) dan perbuatan berbahasa (performance). kemampuan adalah pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa mengenai bahasanya, sedangkan perbuatan berbahasa adalah pemaiakan bahasa itu sendiri dalam keadaan yang sebenarnya. Jadi objeknya adalah kemampuan. Seorang peneliti bahasa harus mampu menggambarkan kemampuan si pemakai bahasa untuk mengerti kalimat yang tidak terbatas jumlahnya, yang sebagian besar, barangkali, belum pernag didengarnya atau dilihatnya. Kemampuan membuat kalimat – kalimat baru disebut aspek kreatif bahasa. Dengan kata lain sebuah tata bahasa hendaknya terdiri dari sekelompok kaidah yang tertentu jumlahnya, tetapi dapat menghasilkan kalimat yang tidak terbatas jumlahnya.
Dalam buku Tata Bahasa Transformasi lahur bersamaan dengan terbitnya buku Syntatic Structure tahun 1957. buku ini sering disebut “ Tata Bahasa Transformasi Klasik “.
Kemudian disusul aspect of the theory of syntax dalam buku ini Chomsky menyempurnakan teorinya mengenai sintaksis dengan mengadakan beberapa perubahan yang prinsipil. Tahun 1965 dikenal dengan standar teori, kemudian tahun 1972 diberi nama Extended Standard Theory, tahun 1975 diberi nama Revised Extended Standard Theory. Terakhir buku ini direvisi dengan nama Government and Binding Theory.
Dari kesimpulan tersebut terdiri dari 3 komponen :
  1. komponen sintetik
  2. komponen semantik
  3. komponen fologis
hubungan antara ketioga bagan tersebut adalah inputpada komponen simantik adalah output dari sub komponen sintaktis yang disebut subkomponen dasar. Sedangkan
input pada komponen fonologi merupakan output dari sub komponen sintaksis yang disebut subkomponen transformasi.
Komponen sistaksis merupakan “sentral” dari tata bahasa,karena a)komponen inilah yang menentukan arti kalimat,dan b) komponen ini pulalah yang menggambarkan aspek kreatifitas ba
Semantik Generatif
Menurut semantic generatf, sudah seharusnya semantic dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu. Struktur semantic itu serupa dengan struktur logika. Struktur logika itu tergaqmbar sebagai berikut :
Menurut teori semantic generatif, argument adalah segala dssesuatu yang dibicarakan; sedangkan predikat itu semua yang menunjukan hubungan, perbuatan, sifat , keanggotaan, dan sebagainya.
Tata Bahasa Kasus
Tata bahasa kasus diperkenalkan oleh Charles J. Fillmore. Fillmore membagi kalimat atas :
1. Modalitas, yang berupa unsure negasi, kala, aspek, dan adverbia.
2. Proposisi, yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus.

yang dimaksud dengan kasus dalam teori ini adalh hubungan antara verba dengan nomina. Verba di sini sama dengan predikat, sedangkan nomina sama dengan argument dalam teori semantic generatif.
Tata Bahasa Relasional
Sama halnya dengan tata bahasa transformasi, tata bahasa relasional juga berusaha mencari kaidah kesemestaan bahasa. Dalam hal ini tata bahasa relasional banyak menyerang tata bahasa transformasi, karena menganggap teori-teori tata bahasa transformasi tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa inggis.

2 comments:

  1. Assalamualaikum.

    Berkesempatan juga memberi komentar.

    Berdasarkan kepada nota di atas, ingin ditambah pada bahagian Bloomfield. Saya ada merujuk dalam Hashim Hj Musa (1994), kajian Bloomfield dipengaruhi dua kejadian sejarah, iaitu penghapusan puak etnik Indian di Amerika dan kepupusan bahasa suku etnik Indian. Hal ini berikutan terjadinya kolonialisasi yang melanda tanah Amerika yang diteroka Christopher Columbus. Kedua-dua peristiwa sejarah ini dianggap penting oleh Bloomfield kepada kajian bahasanya terhadap puak etnik Indian di Amerika.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang benar kepupusan etnik ini juga akan berlaku kepada negara kita sekiranya dialek yang ada tidak kita perkembang dan perkayakan. Tahniah.

      Delete