BAB 8 - SEJARAH ALIRAN LINGUISTIK
Disusun oleh :Widhayat Arif M. (1402408336)
LINGUISTIK TRADISIONAL
Dalam pendidikan formal ada istilah kata tata
bahasa tradisional dan tata bahasa structural. Kedua jenis tata bahasa ini
banyak dibicarakan orang sebagai 2 hal yang bertentangan.Tata bahasa
tradisional menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantic sedangkan
tata bahasa structural berdasarkan struktur atau cirri-ciri formal yang ada
dalam suatu bahasa tertentu.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana terbentuknya
tata bahasa tradisional dari zaman per zaman, mulai zaman Yunani sampai masa
menjelang munculnya linguistic modern di sekitar akhir abad ke-19.
- Liguistik Zaman Yunani
Masalah pokok kebahasaan yang menjadi
pertentangan para linguis waktu itu adalah pertentangan antara fisis dan nomos, dan
pertentangan antara analogi dan anomaly.
Para filsuf Yunani mempertanyakan, apakah bahasa
itu bersifat alami (fisis) atau bersifat konvensi (nomos). Bersifat alami
maksudnya bahasa itu mempunyai asal – usul, sumber dalam prinsip – prinsip
abadi dan tidak dapat diganti di luar manusia itu sendiri.
Bahasa bersifat konvensi maksudnya, makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisi atau kebiasaan yang mempunyai
kemungkinan bisa berubah.
Pertentangan analogi dan anomaly menyangkut
masalah bahasa itu sesuatu yang teratur dan tidak teratur. Kaum analogi antara
lain, Plato dan Aristoteles, berpendapar bahwa bahasa itu bersifat teratur,
karena itulah orang dapat menyusun tata bahasa. Sebaliknya, kelompok anomaly berpendapat
bahwa bahasa itu tidak teratur.
Dari studi bahasa pada zaman Yunani ini kita
mengenal nama beberapa kaum atau tokoh yang mempunyai peranan besar dalam studi
bahas ini.
Kaum Sophis
Salah seorang kaum Sophis, yaitu Protogores,
membagi kalimat menjadi kalimat narasi, kalimat Tanya, kalimat jawab, kalimat
perintah, kalimat laporan, doa, dan undangan.
Plato (429 – 347 S.M.)
Plato yang hidup sebelum abad masehi itu dalam
study bahasa terkenal, antara lain, karena :
a) Dia
memperdebatkan analogi da anomaly dalam bukunya Dialoog.
b) Dia menyodorkan
batasan bahasa.
c) Dialah orang
yang pertama kali membedakan kata dalam onoma dan rhema.
Aristoteles ( 384 – 322
S.M. )
Aristoteles adalah seorang murid plato. Dalam
study bahasa dia terkenal, antara lain, karena :
a) Dia menambahkan
satu kelas kata lagi yang dibuat gurunya, Plato, yaitu dengan syndesmoi.
b) Dia membedakan
jenis kelamin kata ( atau gender ) menjadi tiga, yaitu maskulin, feminin, dan
neutrum.
Kaum Stoik
Kaum Stoik terkenal, antara lain, karena :
a) Mereka
membedakan study bahasa secara logika dan study bahasa secara tata bahasa.
b) Mereka
menciptakan istilah – istilah khusus untuk study bahasa.
c) Mereka
membedakan 3 komponen utama dari study bahasa.
d) Mereka
membedakan legein.
e) Mereka membagi
jenis kata menjadi 4, yaitu kata benda, kata kerja, syndesmoi,
dan arthoron.
f) Mereka
membedakan adanya kata kerja komplit dan kata kerja tak komplit, srta kata
kerja aktif dan kata kerja pasif.
Kaum Alexandrian
Kaum Alexandrian menganut paham analogi dalam
study bahasa. Dari mereka kita mewarisi sebuah buku tata bahasa yang disebut
Tata Bahasa Dionysius Thrax. Buku inilah yang kemudian dijadikan
model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya.
- Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman Romawi dapat dianggap
kelanjutan dari zaman Yunani. Tokoh pada zaman Romawi yang terkenal, antara
lain, Varro ( 116 – 27 S.M. ) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
Varro dan De Lingua
Latina
Dalam buku De Lingua Latina masih
juga memperdbatkan masalah analogi dan anomaly seperti pada zaman Stoik di
Yunani. Buku ini dibagi dalam bidang – bidang etimologi dan morfologi..
a) Etimologi,
adalah cabang Linguistik yang menyelidiki asal – usul kata beserta artinya.
b) Morfologi, adalah
cabang linguistic yang mempelajari kata dan pembentukannya.
Mengenai deklinasi,
yaitu perubahan bentuk kata, Varro membedakan adanya 2 macam deklinasi, yaitu
deklinasi naturalis dan deklinasi voluntaris.
a) Deklinasi
naturalis, adalah perubahan yang bersifa alamiah, sebab perubahan itu dengan
sendirinya dan sudah berpola.
b) Deklinasi
voluntaris, adalah perubahan yang terjadi secara morfologis, bersifat selektif
dan manasuka.
Institutiones
Grammaticae atau Tata Bahasa Priscia
Beberapa segi yang patut dibicarakan dalam buku
ini antara lain :
a) Fonologi
b) Morfologi
c) Sintaksis
Zaman Pertengahan
Dari zaman pertengahan ini yang patut
dibicarakan dalam studi bahasa antara lain :
a) Kaum
Modistae,masih membicarakan pertentangan antara fisis dan nomos dan
pertentangan antara analogi dan anomaly.
b) Tata Bahasa
Spekulstiva, merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa latin ke
dalam filsafat skolastik.
c) Petrus Hispanus,
bukunya berjudul Summulae Logicales.
Zaman Renaisans
Dianggap sebagai pembukaan abad pemikiran abad
modern. Ada 2 hal yang perlu dicatat : (1) Selain menguasai bahasa Latin,
sarjana – sarjana pada waktu itu juga menguasai bahasa Yunani, bahasa Ibrani
dan bahasa Arab. (2) Selain bahasa Yunani, Latin, Ibrani dan Arab, bahasa
–bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam bentuk pembahasan,
penyusunan tata bahasa, dan malah j8ga perbandingan.
- Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Ferdinand de Saussure dianggap sebagai Bapak
Linguistik Modern. Masa antara lahirnya Linguistik Modern dengan masa
berakhirnya zaman renainsans ada satu tonggak yang sangat penting dalam sejarah
studi bahasa. Mengenai Linguistik tradisional di atas, maka scara singkat dapat
dikatakan, bahwa :
a) Pada tata bahasa
tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran dengan
bahasa tulisan.
b) Bahasa yang
disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-patokan dari
bahasa lain.
c) Kaidah-kaidah
bahasa dibuat secara preskriptif, yakni benar atau salah.
d) Persoalan
kebahasaan sering kali dideskripsikan dengan melibatkan logika.
e) Penemuan-penemuan
atau kaidah-kaidah terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan.
LINGUISTIK STRUKTURALIS
Ferdinand de
Saussure
Dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern
berdasarkan pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de
Linguistique Generale. Buku tersebut sudah diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa. Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai konsep :
a) Telaah sinkronik
dan diakronik. Telaah sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa dalam kurun
waktu tertentu saja. Sedangkan telaah diakronik adalah telaah bahasa sepanjang
masa, atau sepanjang bahasa itu digunakan oleh para penuturnya.
b) La
Langue dan La Parole. Yang dimaksud La
Langue adalah keseluruhan system tanda yang berfungsi sebagai alat
komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya
abstrak. Sedangkan La Parole adalah pemakaian atau
realisasi Langue oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa.
c) Signifiant dan
Signifie. Significant adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang
timbul dalam pikiran kita. Sedangkan Signifie adalah pebgertian atau kesan
makna yang ada dalam pikiran kita.
d) Hubungan
Sintagmatik dan Paradigmatik. Hubungan Sintagmatik adalah hubungan diantara
unsure-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan,
bersifat linear. Sedangkan hubungan paradigmatic adalah hubungan antara
unsure-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsure-unsur sejenis yang
tidak uerdapat dalam tuturan yang bersangkutan.
Aliran Praha
Aliran Praha terbentuk
pada tahun 1926 atas prakarsa salah sorang tokohnya, yaitu Vilem mathesius
(1882-1945).Dalam bidang Fonologi aliran Praha inilah yang pertama-tama
membedakan dengan tegas akan fonetik dan fonologi. Aliran Praha ini juga
memperkenalkan dan mengembangkan suatu istilah yang disebut morfonologi, bidang
yang meneliti struktur fonologis morfem. Dalam bidang sintaksis, Vilem
Mathesius mencoba menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional. Menurut
pendekatan ini kalimat dapat dilihat dari struktur formalnya dan juga dari
stuktur informasinya yang terdapat dalam kalimat yang bersangkutan. Struktur
informasi menyangkut unsure tema dan rema. Tema adalah apa yang dibicarakan,
sedangkan rema adalah apa yang dikatakan mengenai tema.
Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahir di Denmark. Tokohnya,
antara lain, Louis Hjemslef (1899-1965), yang meneruskan ajaran Ferdinand de
Sausure. Menurut Hjemslev teori bahasa haruslah bersifat sembarang saja,
artinya harus merupakan suatu system deduktif semata-mata. Teori itu harus
dapat dipakai secara tersendiri untuk dapat memperhitungkan
kemungkinan-kemungkinan yang timbul dari premis-premisnya. Hjemslev menganggap
bahasa itu mengandung dua segi, yaitu segi ekspresi dan segi isi.
Aliran Firthian
Nama John R. firth (1890-1960) guru besar pada
Universitas London sangat terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi.
Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis.
Ada tiga macam pokok prosodi:
a) Prosodi yang
menyangkut gabungan fonem,
b) Prosodi yang
terbentuk oleh sendi atau jeda,
c) Prosodiyang
realisasi fonetinya melampaui satuan yang lebih besar daripada fonem – fonem
suprasegmental.
Firth juga terkenal dengan pandangannya mengenai
bahasa. Firth berpendapat bahwa bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis.
Linguistic Sistemik
Nama aliran linguistic sistemiktidak dapat
dilepaskan dari nama M.A.K. Halliday yaitu salah seorang murid firth yag
mengembangkan teori firth mengenai bahasa, khususnya yang berkenaan denga segi
kemasyarakatan bahasa.
Pokok-pokok pandangan sistemik linguistic adalah
1. SL memberikan perhatian penuh pada segi
kemasyrakatan bahasa.
2. SL memandang bahasa sebagai pelaksana
3. SL lebuh mengutamakan pemerian cirri-ciri
bahasa tertentu beserta fariasi-fariasi
4. SL mengenal adanyagradasi atau kontinum.
5. SL, menggambarkan tiga tataran utama bahasa
sebagai berikut :
SUBSTANSI
|
FORMA
|
SITUASI
|
||
Substansi fonik
Substansi grafis
|
Fonologi
grafologi
|
Leksis
gramatika
|
konteks
|
Tesis
Situasi
Langsung
Situasi luas
|
Leonard Bloomfield
dan Strukturalis Amerika
Aliran ini berkembang pesat di Amerikapada tahun
tiga puluhan dan lima puluhan. Faktor yang menyebabkan :
1. Pada masa itu
linguis di Amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa
Indian yang belum diperikan.
2. Sikap Bloomfield
yang menolak mentalistik sejalan dengan iklim fisafat yang berkembang pada masa
itu di amerika, yaitu filsafat behaviorisme.
3. Diantara
linguis-linguis itu ada hubungan yang baik.
Aliran strukturalis yang dikembangkan bloomfield
dengan para pengikutnya sering juga disebut aliran taksonomi, dan aliran
Bloomfieldian atau post-Bloomfieldian. Karena bermula atau bersumber pada
gagasan Bloomfield. Disebut aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan
mengklasifikasi unsure-unsur bahasa berdasarkan hubungan hirarkinya.
Aliran Tagmemik
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis
adalah tagmem. Yang dimaksud dengan Tagmem adalah korelasi antara fungsi
gramatikal atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling
dipertukarakn untuk mengisi slot tersebut.
Satuan dasar sintaksis itu, yaitu tagmem,
merupakan suatu system sel-empat-kisi, yang dapat digambarkan sebagai gbagan
berikut :
Fungsi
|
Kategori
|
Peran
|
Kohesi
|
LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN–ALIRAN
SESUDAHNYA
TataBahasa
Transformasi
Dalam buku Noam Chomsky yang berjudul Syntatic
Structure pada tahun 1957, dan dalam buku Chomsky yang kedua yang berjudul
Aspect of the Theory of Syntax pada tahun 1965. mengembangkan model tata bahasa
yaitu transformational generative grammar, dalam bahasa Indonesia dsebut tata
bahasa transformasi atau bahasa generatif. Tujuan penelitian bahasa adalah
untuk menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap sebagai
kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna maka
haruslah dapat menggambarkan bunyi dan arti dalam bentuk kaidah – kaidah yang
tepat dan jelas. Syarat untuk memenuhi teori dari bahasa dan tata bahasa yaitu
:
- kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat – buat.
- tata bahasa tersebut terus berbentuk sedemikian rupa, sehingga satuan atau istilah tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja dan semuanya ini harus sejajar dengan teori linguistic tertentu.
Konsep language dan paroleh dari de sausure,
Chomsky membedakan adanya kemampuan (kompeten) dan perbuatan berbahasa
(performance). kemampuan adalah pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa
mengenai bahasanya, sedangkan perbuatan berbahasa adalah pemaiakan bahasa itu
sendiri dalam keadaan yang sebenarnya. Jadi objeknya adalah kemampuan. Seorang
peneliti bahasa harus mampu menggambarkan kemampuan si pemakai bahasa untuk
mengerti kalimat yang tidak terbatas jumlahnya, yang sebagian besar, barangkali,
belum pernag didengarnya atau dilihatnya. Kemampuan membuat kalimat – kalimat
baru disebut aspek kreatif bahasa. Dengan kata lain sebuah tata bahasa
hendaknya terdiri dari sekelompok kaidah yang tertentu jumlahnya, tetapi dapat
menghasilkan kalimat yang tidak terbatas jumlahnya.
Dalam buku Tata Bahasa Transformasi lahur
bersamaan dengan terbitnya buku Syntatic Structure tahun 1957. buku ini sering
disebut “ Tata Bahasa Transformasi Klasik “.
Kemudian disusul aspect
of the theory of syntax dalam buku ini Chomsky menyempurnakan teorinya mengenai
sintaksis dengan mengadakan beberapa perubahan yang prinsipil. Tahun 1965
dikenal dengan standar teori, kemudian tahun 1972 diberi nama Extended Standard
Theory, tahun 1975 diberi nama Revised Extended Standard Theory. Terakhir buku
ini direvisi dengan nama Government and Binding Theory.
Dari kesimpulan tersebut terdiri dari 3 komponen :
- komponen sintetik
- komponen semantik
- komponen fologis
hubungan antara ketioga bagan tersebut adalah
inputpada komponen simantik adalah output dari sub komponen sintaktis yang
disebut subkomponen dasar. Sedangkan
input pada komponen fonologi merupakan output
dari sub komponen sintaksis yang disebut subkomponen transformasi.
Komponen sistaksis
merupakan “sentral” dari tata bahasa,karena a)komponen inilah yang menentukan
arti kalimat,dan b) komponen ini pulalah yang menggambarkan aspek kreatifitas
ba
Semantik Generatif
Menurut semantic generatf, sudah seharusnya
semantic dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah
satu. Struktur semantic itu serupa dengan struktur logika. Struktur logika itu
tergaqmbar sebagai berikut :
Menurut teori semantic
generatif, argument adalah segala dssesuatu yang dibicarakan; sedangkan
predikat itu semua yang menunjukan hubungan, perbuatan, sifat , keanggotaan,
dan sebagainya.
Tata Bahasa Kasus
Tata bahasa kasus diperkenalkan oleh Charles J.
Fillmore. Fillmore membagi kalimat atas :
1. Modalitas, yang
berupa unsure negasi, kala, aspek, dan adverbia.
2. Proposisi, yang
terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus.
yang dimaksud dengan kasus dalam teori ini adalh
hubungan antara verba dengan nomina. Verba di sini sama dengan predikat,
sedangkan nomina sama dengan argument dalam teori semantic generatif.
Tata Bahasa
Relasional
Sama halnya dengan tata
bahasa transformasi, tata bahasa relasional juga berusaha mencari kaidah
kesemestaan bahasa. Dalam hal ini tata bahasa relasional banyak menyerang tata
bahasa transformasi, karena menganggap teori-teori tata bahasa transformasi
tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa inggis.
Assalamualaikum.
ReplyDeleteBerkesempatan juga memberi komentar.
Berdasarkan kepada nota di atas, ingin ditambah pada bahagian Bloomfield. Saya ada merujuk dalam Hashim Hj Musa (1994), kajian Bloomfield dipengaruhi dua kejadian sejarah, iaitu penghapusan puak etnik Indian di Amerika dan kepupusan bahasa suku etnik Indian. Hal ini berikutan terjadinya kolonialisasi yang melanda tanah Amerika yang diteroka Christopher Columbus. Kedua-dua peristiwa sejarah ini dianggap penting oleh Bloomfield kepada kajian bahasanya terhadap puak etnik Indian di Amerika.
Memang benar kepupusan etnik ini juga akan berlaku kepada negara kita sekiranya dialek yang ada tidak kita perkembang dan perkayakan. Tahniah.
Delete